Quantcast
Channel: Pemandu Karir, Tukang Kompor Menulis
Viewing all 153 articles
Browse latest View live

Kabar Gembira : WhatsApp sudah bisa digunakan via PC/Laptop

$
0
0
Hari ini saya membaca berita Resmi, WhatsApp Bisa Digunakan di PC dan Laptop langsung saja saya Praktikkan. Tetapi ternyata tidak bisa langsung begitu saja, memakainya. ikuti langkah-langkah berikut : (Saya sudah coba memakai BlackBerry 10 dan 
Android):
(1) Pastikan WA anda sudah update yang terbaru - jika anda pemakai android, silahkan unduh di googleplay, kalau di blackberry silahkan diunduh di BlackBerry APP World. Update terakhir tahun 19 Januari 2015 di Blackberry APP World.

(2) Jika sudah buka di browser google chrome Anda (tidak bisa pakai firefox atau yang lainnya) alamat url ini http://web.whatsapp.com -

(3) ikuti petunjuk disana...


Tampilan WhatsApp setelah saya update (di blackberry) ada menu WhatsApp Web


Pindai (Scan) Kode QR di situs http://web.WhatsApp.com dengan Hape anda,


Penampakan WA via Web



Catatan: Sampai saat ini yang WA versi web belum tersedia di Iphone, yang disupport baru: Jelas Android, Blackberry (termasuk versi 10), Windows Phone, dan Nokia Dipostingan selanjutnya akan saya tampilkan menu-menu di WA versi Web.


Selamat ber-WA via Laptop/PC


Contoh Undangan Untuk Wali Murid

$
0
0

Beberapa waktu lalu saya diminta seorang pengurus MOS (Musyawarah Orang Tua Siswa) untuk membuat undangan Istighotsah bagi wali murid Kelas VI SD Ummu Aiman Lawang. Karena sok sibuk akhirnya agak kelupaan kalo sudah tinggal dua hari lagi acaranya dilaksanakan.

Sepulang kerja saya coba googling mencari contoh Undangan Acara Istigotsah Menghadapi Ujian Nasional. Eh tidak nemu, ada sih sebenarnya proposal kegiatan untuk acara Istigotsah Menghadapi Ujian Nasional, cuma sayangnya diupload di Ziddu yang amit-amit susahnya kalo mau mengunduhnya.

Akhirnya saya buat sendiri undangan tersebut.
Bagi yang ingin contoh Undangan Untuk Wali Murid untuk acara Istigotsah Menghadapi Ujian Nasional, silahkan unduh di  SINI (mediafire)

Semoga bermanfaat


Catatan: file dalam bentuk MS Word sehingga bisa anda ubah sesuai kebutuhan.

Cara Download Youtube di Blackberry 10 (Seri Q5, Z3, Z10)

$
0
0
Menggunakan ponsel Blackberry versi 10 sepert Q5 dan seri Z, ternyata tidak "semeriah" menggunakan ponsel berbasis Android karena tidak banyak aplikasi gratis yang bisa kita unduh di Blackberry APP World , satu diantaranya tidak ada aplikasi gratis untuk mengunduh film favorit kita dari youtube .

Jika anda menggunakan Android, maka anda tinggal instal aplikasi Tubemate - maka urusan mengunduh film di youtube jadi mudah.

Akan tetapi anda tidak perlu cemas, karena anda tetap masih bisa mengunduh film dari yotube melalui Blackberry anda.

Caranya bagaimana?

Ikuti langkah-langkah berikut.

1. Buka Situs Youtube, dan cari film yang anda suka pada browser bawaan di Blackberry anda


2. Copy (salin) alamat tautan (URL) - dari film yang anda tonton tadi.





3. Kemudian buka aplikasi situs http://en.savefrom.net - dan paste (tempel) alamat tautan (URL) dari film yang anda tonton di kolom yang ada di situs tersebut




4. Tunggu beberapa saat, akan muncul beberapa pilihan jenis (format) sesuai kualitas video yang akan anda unduh, semakin bagus kualitasnya maka jelas semakin besar filenya.





5. Klik format yang anda inginkan, dan simpan di folder yang anda inginkan.





Selamat mencoba! 

Jangan lupa share jika artikel ini bermanfaat

Ketika Belajar dan Sekolah Tidak Lagi Menyenangkan

$
0
0


Hari Sabtu, 28/02/2015, lalu saya menghadiri rapat bulanan MOS (Musyawarah Orang Tua Siswa) kelas 6 di sekolahnya si Dayyan. Setelah istigotsah bersama, Kepala Sekolah di sertai dua wali kelas 6, maju ke depan forum untuk memberikan informasi yang terkait kegiatan anak-anak kelas 6.

Sambil memberikan informasi, pihak sekolah mengedarkan hasil try-out anak-anak kelas 6 yang dilaksanakan selama 3 kali (1 kali soalnya dari Dikbud kabupaten dan 2 kali dari Dikbud kecamatan). Sepintas saya lihat nilai si Dayyan, baik-baik saja terutama matematikanya dan relatif stabil.

Selanjutnya Ibu wali kelas menginformasikan beberapa hal tentang respon anak-anak terhadap try out yang dilakukan beruntun mulai bulan ini, hingga nanti menjelang ujian akhir sekolah. Sebagian anak-anak sempat protes kepada kepada gurunya dengan mengatakan mereka sudah bosan dengan kerena hampir tiap hari selalu dijejali soal-soal dan soal soal. 

Sebagian siswa juga memberikan respon "asal-asalan" ketika mengerjakan try-out, banyak diantara anak-anak hanya membaca JABAWAN dan langsung MEMILIH tanpa MEMBACA SOAL. Sebagian lagi mengerjakan soal dengan cepat karena hanya membutuhkan waktu "30 menit s/d 1 jam" padahal "jatahnya 2 jam atau 120 menit" - sudah begitu, mereka langsung bersantai dan tidak mau meneliti lagi apakah pekerjaan mereka benar atau salah. Dan ada beberapa hal lainnya.

Setelah itu berbagai tanggapan - yang sebagian besar oleh para emak (saya juga heran kenapa setiap rapat walimurid yang dominan adalah emak-emak, sementara yang bapak-bapak jadi kaum minoritas - kemarin yang datang sekita 5 atau 7 orang bapak saja).

Nah, kalo sudah sesi emak-emak yang menanggapi biasanya acaranya tambah panjang kali lebar... bahkan beberapa bulan lalu sampe hampir 2 jam lebih rapat gara-gara masalah "rekreasi". Yang menjadi lebih memprihatinkan begitu para emak banyak yang bicara, satu persatu dari bapak yang hadir keluar ruangan dan pulang, tinggal dua biji saya dan seorang bapak lagi. saya mau keluar kok ya gak nyaman, karena sudah ditunjuk jadi ketua MOS... setelah mendengar ramainya tanggapan dari para emak - akhirnya saya urun pendapat - yang saya katakan di forum juga bahwa :

Pertama, saya gak terlalu mempermasalahkan apakah anak saya mendapatkan nilai kurang dari rata-rata, asalkan dikerjakan dengan jujur dan sesuai kemampuannya saya lebih menghargai hasil tersebut. apalah artinya rangking tinggi jika dilakukan dengan curang.

Kedua, saya mengatakan bahwa anak-anak sebenarnya terlalu jenuh dan LELAH SECARA PSIKIS dengan dibrondong soal-soal hampir tiap hari, selain itu mereka harus pulang lebih lambat dan berangkat lebih awal (jam 6 pagi sudah harus sampai sekolah) karena ada jam tambahan pelajaran. jadi wajar jika mereka ogah-ogahan mengerjakan soal.
Ketiga, saya bilang harusnya orang tua jangan memaksa lagi anak belajar di rumah, karena sebagain orang tua memaksa anak-anak untuk mengikuti les pelajaran baik di tempat bimbel atau bahkan privat, jadi wajar saja kalau datang ke sekolah pengennya main saja

Keempat, dengan kondisi "tidak normal tersebut" sebenarnya anak-anak "rugi" karena tenaga dan pikirannya diforsir untuk mengejar nilai ujian yang hanya bermanfaat untuk "lolos" di sekolah favorit, sementara kegiatan lain yang lebih bermanfaat seperti mengaji, mengasah kreativitas jadi terbaikan...

Kelima, jangankan anak-anak, saya saja sudah merasa lelah - yang melihat anak saya berangkat pagi sebelum jam 6 dan pulang sampai rumah sekitar jam setengah 4 sore (bahkan ada anak tetangga sudah dijemput angkutan jam setengah enam pagi dan sampai rumah jam setengah enam sore padahal masih kelas SATU SD!)

Dan terakhir saya katakan, "Kok sekarang ini, sekolah tingkat SD saja tambah berat ya? kadang lebih berat dari orang kerja, bukankah begitu?









FIKIH MUDIK

$
0
0

Muslim mudik telah tiba. Banyak yang bersiap-siap hendak mudik ke kampung halaman. Moga catatan ini dapat menambah “bekal” untuk mudik;

  • Persiapkan bekal mental sebagaimana kita mempersiapkan bekal materi. Karena mudik biasanya membutuhkan persiapan ekstra dan menempuh perjalanan panjang, sedangkan safar, sebagaimana sabda Rasulullah saw, adalah ‘Sebagian dari azab.’ Keletihan dan berbagai problema sebelum, selama dan sesudah perjalanan, pastinya tidak terhindarkan. 
  • Usahakan menyertakan keluarga jika memungkinkan. Hal tersebut akan semakin menghangatkan hubungan keluarga disamping dapat menjadi pendamping yang dapat memberikan bantuan dalam safar. Rasulullah saw selalu mengajak salah seorang isterinya, bahkan kadang lebih dari satu isterinya, dalam setiap perjalanan. Atau upayakan jangan safar seorang diri, tapi ada teman pendamping yang dapat saling membantu dan mengingatkan dalam kebaikan. Setan lebih dekat kepada orang yang sendiri, semakin banyak orangnya, setannya semakin menjauh. 
  • Para wanita secara khusus hendaknya melakukan safar dengan di dampingi mahramnya, sebagaimana pesan Rasulullah saw dalam masalah ini. 
  • Perdebatan wajib tidaknya mahram di antara para ulama, semestinya tidak membuat seseorang menganggap remeh masalah tersebut. Kecuali jika ada kondisi khusus dalam masalah ini. 
  • Selesaikan urusan-urusan pribadi yang berkaitan dengan orang lain, jika memungkinkan. Seperti mengembalikan barang titipan, melunasi utang, memenuhi janji-janji, dll. Kalaupun tidak mungkin, sedapatnya meminta maaf dan minta izin kepada orang yang bersangkutan, sambil mempertegas kewajiban-kewajiban yang belum tertunaikan. Rasulullah saw, ketika hendak berangkat hijrah, tidak hanya menugaskan Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dengan tujuan mengelabui kaum kafir Quraisy yang hendak membunuhnya, tapi beliau juga menugaskannya untuk mengembalikan barang-barang yang dititipkan kepadanya dari masyarakat Mekah. 
  • Jika ada tanggung jawab terkait dengan tugas pekerjaan atau kedudukan, hendaknya jangan pergi sebelum tugasnya tersebut dilimpahkan dengan jelas kepada orang lain. Banyak kesulitan yang didapati orang-orang yang membutuhkan karena pelimpahan tugas yang tidak jelas. Juga termasuk kebiasaan Rasulullah saw, setiap kali akan pergi ke luar kota Madiah, beliau melimpahkan tugas kepemimpinan kepada salah seorang shahabatnya untuk menunaikan tugas-tugas di Madinah. 
  • Beritahu orang-orang terdekat tentang rencana safar tersebut seraya meminta doa keselamatan atau saling mendoakan serta menyampaikan harapan-harapan serta keinginan-keinginan. Di samping secara sosial hal tersebut akan menambah kedekatan dan kehangatan hubungan sosial kita, dibanding misalnya jika seseorang melakukan safar begitu saja tanpa pesan. 
  • Jangan lupa persiapkan oleh-oleh yang layak diberikan kepada kerabat. Tidak harus mahal, tapi cukup sebagai untaian kasih sayang dan persaudaraan. “Hendaklah kalian saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai….” Begitu sabda Rasulullah saw. 
  • Perhatikan dan praktekkan zikir-zikir dan doa yang terkait dengan safar, seperti ucapan yg dibaca kepada orang yang ditinggalkan, doa naik kendaraan, doa safar, doa ketika singgah, dll. 
  • Secara umum disunahakan memperbanyak doa, karena saat safar termasuk waktu yang mustajabah (terkabulnya doa). 

  • Lebih utama jika safar dimulai pada pagi hari, karena Rasulullah saw biasanya apabila mengirim pasukan, beliau melepasnya pada pagi hari. Di samping waktu pagi adalah waktu yang didoakan Rasulullah saw mendapatkan keberkahan.  Namun hal ini bukan berarti selain waktu tersebut akan mendatangkan kesialan apabila kita melakukan safar. Justeru keyakinan seperti ini (adanya waktu-waktu sial untuk memulai safar) adalah keyakinan keliru dan menjurus kepada kesyirikan.  Termasuk keyakinan syirik apabila seseorang mengurungkan safarnya karena tanda-tanda yang dia yakini mendatangkan kesialan, seperti jika melihat burung terbang ke kiri dan semacamnya, hal ini dikenal dengan istilah tathayyur. 


  • Perhatikan pula ketentuan ibadah dalam safar, khususnya terkait keringanan (rukhshah) shalat dalam safar. Seperti kapan mulai shalat qashar jamak, bagaimana caranya dan beberapa kasus yang terjadi. Intinya, shalat tidak boleh ditinggalkan dalam safar, namun di sana ada keringanan yang diberikan syariat.



• Setibanya di kampung halaman, kalau memungkinkan disunnahkan shalat dua rakaat sebelum tiba di rumah. Dapat dicari masjid terdekat. Sebagaimana halnya Rasulullah saw biasa melakukannya.


• Shalat sunah dua rakaat sebelum tiba di rumah, dipahami oleh para ulama sebagai pemberiantahu akan kedatangan. Jangan sampai seseoran pulang ke kampungnya halamannya, tidak ada seorang pun yang diberitahu sebelumnya, ‘ujuj-ujug’ tahu-tahu sudah ada di depan pintu. Hal ini tentu tidak layak.


• Upayakan sedapat mungkin mengunjungi kerabat; Terutama orang tua, para saudara, paman atau bibi, kakek dan kerabat jauh. Inilah yang paling tepat dikatakan silaturrahim, yaitu menyambung hubungan kepada orang-orang yang memiliki kekerabatan dan pertalian darah. Semakin dekat kekerabatannya, semakin kuat tuntutan silaturhim kepadanya. Jangan sampai sudah ke rumah sahabat dan berjalan-jalan ke sana-sini, sebelum kita mendatangi para kerabat. Apalagi jika lokasinya dekat dan mudah dijangkau. Bahkan jika kerabat tersebut terkesan memutuskan hubungan, justeru nilai silaturrahim yang hakiki, sebagaimana sabda Rasulullah saw, adalah manakala kita berusaha menyambung hubungan sementara kerabat kita berusaha memutuskannya.


• Jika orang tua sudah meninggal, jangan lupa berziarah ke kuburnya, mendoakan dan memohonkan ampunan untuknya. Selebihnya termasuk bagian birrulwalidain kepada orang tua yang sudah meninggal, hendaknya kita mengunjungi orang yang dekat dengan orang tua kita semasa hidupnya, sebagaimana hal tersebut Rasulullah saw katakan.


• Hindari sikap, perkataan dan penampilan yang memberi kesan bahwa kita memiliki kelebihan di hadapan kerabat, apalagi tindakan yang nyata-nyata menunjukkan kesombongan, baik dalam urusan dunia maupun agama. Kedepankan sikap ramah, tawadu, merasa perlu dengan raut muka berseri dan penuh perhatian. Hindari sejauh-jauhnya tindakan yang memberi kesan meremehkan atau yang dapat mengundang ketersinggungan.


• Jangan lupa tetap dalam aktifitas ibadah dan dakwah di kampung halaman. Agar masa liburan kita tidak melulu berisi dengan kegiatan senang-senang dan hura-hura, tapi juga bernilai ibadah dan dakwah.


Beberapa Zikir dan Doa terkait;

Ucapkan kepada orang yang anda tinggalkan;


« أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهُ الَّذِي لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ » 


“Aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak akan menyia-nyiakan barang yang dititipkan” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Doa yang dibaca orang yang ditinggal kepada musafir :


« أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ، وَأَمَانَتَكَ، وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ »


“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu dan akhir perbuatanmu” (HR. Ahmad dan Tirmizi)

Doa ketika memulai perjalanan, berdoalah:


اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ اْلعَمَـلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، الَّلهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيْفَةُ فِي الأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُـوْذُ بِكَ مِنْ وَعَثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْل ِ


“Allah Maha Besar 3x, Maha suci Tuhan Yang mengusahakan kami untuk mengendarai ini. Sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan (dihari kia-mat). Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kebaikan dan takwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meredhokanmu. Ya Allah, permudahlah perja-lanan kami ini, dan jadikanlah perjalanan yang jauh seolah-olah dekat. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan harta dan keluarga yang jelek”.

Apabila kembali, doa di atas dibaca lagi dan ditambah:


آيِبُوْنَ، تَائِبُوْنَ، عَابِدُوْنَ، لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ

“Kami kembali dengan bertobat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan Kami“

Doa ketika singgah di sebuah tempat


أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التاَّمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung kepada Allah dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna dari keburukan apa yang Dia ciptakan“ (HR. Muslim)

Doa ketika singgah di sebuah negeri/kota


« اللَّـهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَاْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ ، أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا »


“Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang ada diatasnya, Tuhan yang menguasai syetan-syetan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, keluarga dan apa yang ada didalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa, penduduk dan apa yang ada di dalamnya”


* Selamat mudik, semoga selamat, lancar dan barokah......






































VIRUS – Tempat Ngumpulnya Pemakai Motor Viar di Kaskus

$
0
0




Jika anda pemilik dan pengguna motor Viar, terutama pengguna skutic, bebek dan trail produksi Viar, (kecuali viar tidak ada salahnya anda bergabung dengan Virus : Viar Owner Kaskus.

Apa saja keuntungan gabung disana? 

  1. Anda mendapatkan informasi seputar produk viar 
  2. Tempat “konsultasi” permasalahan yang terkait motor viar yang anda pakai 
  3. Dan yang penting Informasi tentang spare part subtitusi (suku cadang pengganti) untuk motor viar anda

 Nah, jika berminat silahkan gabung di tautan ini

Spare Part Pengganti (Subtitusi) Motor VIOR Seri Matic dari Viar

$
0
0


Catatan: Seluruh informasi yang ada disini adalah bersumber dari VIRUS [Viar Owner @Kaskus] yang bisa anda akses di sini

Jika anda pemilik motor matic Vior punya Viar, seperti saya – terkadang menjumpai masalah ketika hendak mengganti spare part (suku cadang) dari motor Vior kita. Permasalahan utamanya adalah karena dealer resmi motor Viar tidak selalu ada di kota kita, ataupun kalau ada jaraknya terlalu jauh. Sementara ketika ada kerusakan pada suku cadang tersebut kita tidak bisa menunggu lama karena Vior tersebut adalah satu-satunya moda transportasi yang kita punya. 
 
Solusinya tercepat adalah mencari spare part subtitusi (suku cadang pengganti) dari merek motor lainnya. 
 
Apa saja suku cadang dari Vior yang bisa diganti dengan suku cadang dari motor lain? Simak daftarnya berikut:


  • bushing bawah shock belakang = mio (panjangnya dikurangi sedikit)
  • tutup klep = kymco t2k
  • one way starter assy (one way, gear one way, bearing bambu) = kymco t2k
  • karet o-ring tutup klep = kymco t2k
  • gasket cylinder blok = kymco t2k
  • gasket cylinder kop = kymco t2k
  • ring seher =karisma
  • Ramp plate = kymco trend/metica
  • Face comp = kymco trend/metica
  • seal movable driven face = honda vario/kymco trend/kymco metica
  • cop busi = mio (tapi supaya cop busi bisa menancap dengan properly maka bagian karet pelindungnya harus pakai aslinya vior karena karet pelindung cop busi milik mio terlalu pendek jadi kalau dipaksa karet akan tertahan di selimut mesin atau kalau mau tetap pakai mio bisa tapi harus dipotong bagian siripnya) 
 
Cop Busi Mio




Cop Busi Vior




  • bearing bambu driven pulley = honda vario
  • spring pad kaliper rem depan = suzuki shogun 110







Spring pada kaliper


  • kones setir/bearing komstir = yamaha bebek (jupiter/vega)
  • klep = honda cs1
  • seal klep = honda astrea grand
  • per cvt = honda vario
  • piece slide =kymco trend
  • karet roll standart tengah = karet damper shock mobil ukuran 30 10.15
  • cdi = suzuki shogun 110
  • kampas rem depan = honda supra x yang sudah di potong bagian ujung pengaitnya 


Kampas Supra X


  • v_belt = ymh mio/nouvo
  • driven pulley assy = honda vario
  • roller = vario
  • pegas (per) klep [valve spring] kecil = per kopling yamaha jupiter
  • tutup pembuangan oli mesin sebelah kanan = tutup klep honda grand
  • mangkok kopling = kymco tsr/vario
  • kampas kopling = kymco trend/bisa juga pake punya vario tp musti 1 set soalnya kl beli sepatu kampasnya aja malah g bisa dipasang. nah 1 set kampas kopling itu seperti apa? monggo cek gbr berikut  







  • shock belakang = ymh nouvo/suzi skywave
  • kampas rem belakang = jupi mx, mio, vega zr, vixion, jupi 115 tapi harus dipapas dulu supaya bisa bersemayam didalam tromol dengan sempurna bagian yang harus dipapas lihat gambar 



  • jok assy = ymh mio
  • spion = honda (14mm drat clockwise)
  • kabel spido = astrea 800
  • tuas rem ka_ki = mio
  • backhel = mio soul
  • rantai pompa oli = rantai keteng kymco trend/smash/karisma/gl max dipotong dijadikan 22 mata
  • busi = honda astrea grand
  • Oli Seal As Driven Pulley = Honda Beat
  • oli seal rumah gear speedo = gl/supra
  • Ignition switch/rumah kunci kontak assy = mio soul penjelasan di sini
  • seal shock depan = mio








Masalah Dan Solusi Motor Matic Vior

$
0
0
Sebagian besar database permasalahan dari motor matic Vior yang saya muat di sini adalah diambil dari forum VIRUS [ Viar Owner Kaskus ]






Saya muat di blog ini semata-mata karena saya adalah pengguna skutic Vior - yang kadang-kadang mengalami permasalahan yang dimuat di forum VIRUS di atas, informasi tersebut sangat berarti bagi saya - dan tentu saja bagi pengguna motor vior.

Mulanya saya tidak berniat menyalin ke blog ini, tetapi ternyata ada beberapa kendala kalau kita mencari-cari solusi di forum kaskus, seperti kadang gambarnya tidak tampak (hilang), harus berputar-putar ke tautan yang lainnya dan sebagainya..

Oleh karena itu untuk mempermudahnya saya pindah disini, agar lebih mudah bagi saya pribadi untuk mengaksesnya saat dibutukan.

Berikut daftar permasalahan dan solusi yang saya ambil dari forum Kaskus



  1. Mengatasi suara ngorok:
  2. Suara "jeduk" saat memposisikan dengan standart tengah:
  3. Suara kletek-kletek didalam knalpot:
  4. Suara "cethok!!" pada bagian depan:
  5. Jok berasa geal-geol pada bagian belakang:
  6. Electric start tewas:
  7. Suara besi beradu saat melibas jalan bergelombang:
  8. Gregel-gregel saat berakselerasi:
  9. Spakbor kolong gampang amblas: klik
  10. Suara decit saat membawa beban berat ataupun saat melibas jalan keriting:
  11. Bagian cvt belakang terdengar bunyi 'srek-srek-srek-grek-grek-grek' pada saat roda belakang diputar dengan tangan secara manual: ke tkp
  12. Rem belakang kurang pakem:
  13. Kick start macet:
  14. Tombol klakson macet/tidak mau membal:
  15. Tutup tangki bbm kurang rapat:














Ketika Medsoser Membuat Kontra Fatwa BJPS MUI

$
0
0
 
www.impawards.com


Disclaimer: ini tulisan spontan dari pikiran saya, setelah melihat ramainya status di media sosial terkait kontroversi Fatwa MUI tentang BPJS – yang menghebohkan. Tentu saja karena ini tulisan spontan, saya gak mencari data-data pendukung yang valid untuk menulisnya – jiah... kayak bikin tulisan apa pakai data yang valid.

Lantas apa isinya tulisan ini nanti?


Intinya tulisan ini hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg saya terkait kehebohan yang dibuat oleh para medsoser (pengguna media sosial) yang menurut saya kok semakin kemari semakin aneh.


Kenapa aneh?


Ya karena bagi saya menyikapi fatwa MUI itu biasa sajalah, gak usah hiperbola kayak urusan fatwa itu sangat penting sekali bagi keberlangsungan hidup bangsa ini... Lah kalo mau sih banyak loh yang perlu lebih dihebohkan daripada fatwa MUI itu.


Bagi saya pribadi, sebenarnya simpel saja menyikapi Fatwa MUI tersebut, kalo gak setuju ya sudah pakai fatwa yang memperbolehkan seperti yang di keluarkan oleh Ormas NU – wong hidup ini pilihan kok.


Yang saya jadi agak kurang sreg adalah sikap “mendelegetimasi” otoritas MUI sebagai lembaga yang bisa dijadikan rujukan dalam kehidupan beragama oleh masyarakat indonesia. Ya, aneh saja, gak cocok dengan fatwa MUI kok yang dilegitimasi adalah Lembaganya.


Sikap seperti tersebut dalam pembasahan “KESESATAN BERPIKIR” (Logical fallacy) – ternasuk Argumentum ad hominem– alias komentar gak nyambung- harusnya kalo mau mengkritisi Fatwa MUI – ya lihat detailnya alasan MUI mengeluarkan fatwa itu, kemudian bantahlah dengan alasan lain yang lebih kuat disertai dalil agama. Bukan kemudian menjeneralisir bahwa MUI lebay, disusupi kepentingan ekonimis, politis dan lain sebagainya.


Ingat bro, ini terkait hukum syariat dalam agama, lah kalo MUI mengeluarkan fatwa didasarkan pertimbangan syariat harusnya dibantah dengan dalil-dalil syariat agama yang membolehkan (atau melarang) suatu perbuatan. Dalam khazanah fiqh (hukum) islam biasa kok terjadi berbedaan pendapat tentang masalah fiqh. Coba deh lebih sesekali baca perbedaan fatwa suatu masalah antar mahzab dalam agama biar agak terbuka wawasan kita.


Sebagai informasi saja, SAYA pribadi TIDAK SELALU sependapat dengan fatwa MUI dalam BEBERAPA HAL – saya mengambil dari pendapat ulama lain – tetapi untuk membantah fatwa MUI ya bukan maqom saya-lah. Bagi saya cukup mengamalkan pendapat yang menurut saya lebih kuat landasan hukum syariatnya.


Jadi disini saya nulis ini nggak semata-mata membabi buta membela MUI -


Nah, yang lebih parahnya lagi adalah ketika seseorang melakukan“delegitimasi” terhadap MUI – ingat terhadap MUI secara kelembagaan di media sosial – apalagi orang tesebut mempunyai penggemar yang banyak – efek yang lain yang menurut saya lebih parah dampaknya dalam menyikapi hukum agama.


Contohnya komentar semacam ini:


“Dikit-dikit haram, dikit-dikit haram.... ya jadinya semua kehidupan ini gak ada yang halal....”


“MUI dibubarkan saja, selalu ngawur dalam berfatwa ... karena Manusia TIDAK BERHAK MENENTUKAN HALAL -HARAM”


“Sudahlah, ini bukan negara agama bray... gak usah dikait-kaitkan dengan halal-haram...”


Dan masih banyak yang lebih seram lagi..


Gaes, dari dua contoh komentar di atas – menurut saya pribadi – sekali lagi menurut saya pribadi – adalah sikap cenderung “MELAPASKAN DIRI” atau bahasa mudahnya TIDAK MAU DIATUR oleh hukum agama.


Kenapa?


Karena kalau kita sebagai seorang muslim, tentu menyadari dan paham bahwa tidak ada SATUPUN dalam hidup ini yang gak ada aturannya di dalam Islam. Mulai bangun tidur, sampai tidur lagi kita tidak bisa terlepas dari hukum agama islam.


Mulai urusan kencing sampai kita mati ada aturannya dalam islam. Sudahkah itu pernah kita pikirkan?


Kalau anda muslim, dan punya anak kecil, kemudian anak tersebut ngompol mengenai baju anda. Apa yang anda lakukan?


Saya yakin semua akan mensucikan diri – entah dengan mandi atau hanya mengelap bagian-bagian yang terkena ompol– kemudia bersuci dan seterusnya.


Nah, saya yakin cara anda mandi, berwudhu bisa jadi BERBEDA dengan cara mandi dan berwudhu saya. Kok bisa – sama –sama muslim cara mandi dan wudhunya berbeda?


Lah
iya karena memang dalam islam ada beberapa pendapat yang didasarkan dari dali-dalil agama yang memungkinkan melakukan cara tersebut menjadi berbeda.


Nah siapa yang membuat pendapat itu jadi berbeda? Tentu saja para ulama khan?


Lantas kenapa kita tidak protes dengan cara mandi dan berwudhu yang berbeda itu?


Saya yakin karena kita paham akan adanya perbedaan dalil yang menjadi dasar dalam pengambilan pendapat para ulama tadi.


Dengan logika kecil seperti ini, mestinya kita tidak perlu heboh menyikapi fatwa MUI – karena kalo mau dibesar-besarkan juga masalah cara mandi dan wudhu bisa jadi menyebabkan perbedaan pendapat apakah shalatnya sah atau tidak dan seterusnya.


Kembali ke permasalahan utama. Jika kita mau menerima perbedaan pendapat para ulama dalam hal tata cara mandi dan wudhu..


Lantas apa alasan kita menggeneralisasi – dan melakukan delegetimasi MUI sebagai representasi wadah ulama yang ada di Indonesia?


Bagi saya sih sah-sah saja menolak fatwa MUI, tetapi memakai fatwa dari ulama lain yang menjadi rujukanya selama ini, tetapi yang repot itu kalo ya gak MAU IKUT MUI juga GAK MAU IKUT ULAMA LAIN, kalo begitu kemungkinannya cuma dua:


Pertama, sudah mempunyai kapasitas sebagai ulama sehingga sudah bisa melakukan “ijtihad” untuk menentukan apakah ini sesuai syariah atau tidak.


Kedua, memang tidak mau diatur dengan hukum-hukum agama – atau agama gak perlu ngurusi masalah-masalah kehidupan sosial, berbangsa dan bernegara.


Nah khusus yang kedua ini saya jadi ingat Kritikan Said Hawwa – kalo gak salah terhadap pendapat yang mengatakan “Islam atau tidak sama sekali” atau istilah kerennya“All or Nothing” - hanya saja kalo Said Hawwa mengkritik aktivis islam yang menuntut semua aspek kehidupan diatur dalam syariat islam gak peduli itu negara berasaskan agama islam atau bukan, sementara kalo saya mengkritik orang-orang yang suka bilang “Agama gak perlu dibawa-bawa untuk urusan kehidupan sosial dan kenegaraan” hehehe.


Intinya sih cuma begini, yuk kalo anda gak setuju dengan pendapat orang lain – ya kemukakan SOLUSI yang selaras sesuai aturan agama – bukan cuma bisa koar-koar mendelegetimasi lembaga fatwa yang ada.


Dan yang terakhir.. kalo anda muslim, yuk kita sama-sama meningkatkan diri belajar agama kita... masak untuk belajar urusan duniawai yang sampai ke luar negeri saja kita MAU dan MAMPU – untuk urusan akhirat kita ogah-ogahan..


Tapi itu menurut saya – kalo gak setuju ya bikin tulisan juga kayak gini – gak usah ngomel-ngomel wkakkakaka..




































Why I Left .... Part # 1

$
0
0
Living is not just Rushing Hours

Ini bukan cerita sejenis buku“Leaving Microsoft to Change The World” tulisan John Woodmantan CEO Microsoft yang jadi aktivis kemanusiaan – bukan, sekali lagi bukan. Tulisan ini hanya sekedar pengingat dan sebagai media yang membantu saya menjelaskan atas pertanyaan teman-teman dekat saya yang (akan) bertanya tentang mengapa saya mesti mengambil pilihan mengundurkan diri. Daripada saya harus menjelaskan satu-persatu kepada teman yang menanyakan ini via SMS, HP, WA atau media sosial lainnya, maka saya tuliskan saja – biar lebih ngirit dan efisien. Tentu saja saya tuliskan secara global karena kalau ditulis secara rinci bisa jadi buku yang jelas pasti gak akan kebaca -



Sahabat dan teman-teman sekalian, terus terang keputusan ini sangat berat bagi saya dan keluarga, tetapi semuanya itu sudah kami pikirkan walau sekali lagi tidak serta merta mudah menjalani konsekuensinya.


Ceritanya begini, begitu saya menerima informasi bahwa saya akan dimutasi dan benar-benar menerima SK nya sehari kemudian yaitu pada tanggal 31 Maret 2015, rasanya lemes. Bagaimana tidak lemes, wong sejak tahun 2011 setelah saya harus bed-rest selama 2 bulan karena terkena gejala kencing batu saya sudah beberapa kali mengajukan mutasi ke tempat yang lebih dekat. Dan alhamdulillah baru pertengahan tahun 2013 saya bisa dimutasi, meski tidak sesuai dengan tujuan mutasi – di daerah kecamatan Singosari yang masuk wilayah Kabupaten Malang. Penjelasan pimpinan waktu itu karena saya masih dibutuhkan di Kota Malang, dan diminta membantu Kantor Arjosari. Well, saya terima karena lebih dekat dan waktu masuknya kantornya cukup melegakan, sehingga saya tidak terburu-buru berangkatnya.


Ya, sekedar tahu saja alasan saya minta mutasi, selain karena memang alasan kesehatan – saya merasakan bahwa saya sudah cukup lelah untuk bermotor setiap hari berangkat kerja dan apalagi kota malang sekarang kalau pagi macetnya bisa membuat stress.


Baiklah, kembali ke cerita SK mutasi tadi, akhirnya terus terang saya menerima dengan berat hati, karena saya harus menyesuaikan diri dan berjuang melawan kemacetan pada pagi hari, dan yang lebih menyedihkan lagi kalau saya lagi kurang fit, jelas tidak bisa menggunakan angkot atau bis kalau pergi ke kantor, karena pasti dijamin datangnya telat. Gimana gak telat lah, jam 6.30 harus sudah sampai kantor baru.


Konsekuensi dari mutasi tadi, juga berdampak besar terhadap ritme dan “jam hidup” tidak hanya pada saya, tetapi juga buat istri dan anak-anak saya. Akhirnya saya dan istri sepakat membuat “jam hidup” untuk memulai aktivitas harian kami.


Bangun jam 3 pagi, maksimal jam 3.30, saat istri menyiapkan sarapan dan bekal buat anak-anak di sekolah, saya bertugas memanaskan air buat mandi dan membangunkan mereka. Sementara di malam hari istri saya sering rela tidur di atas jam 9.00 karena harus menyiapkan bahan-bahan untuk di masak untuk keesokan paginya.


Faktanya, tidak mudah, membuat 2 anak yang masih usia SD dan 1 masih TK, untuk bisa bangun sesuai yang kami harapkan. Paling lambat mereka harus bagun jam 4 untuk mandi dan bersiap sholat subuh, meski banyak melesetnya, tidak jarang si kecil baru bisa bangun jam 5.30 dan itupun dengan terpaksa harus sudah saya gendong ke kamar mandi. Sementara kakaknya, tak jarang pula meski sudah mandi, ganti seragam dan sholat masih terkantuk-kantuk dan ketiduran di kursi, atau kasur lagi. Kalau sudah begini, kadang tensi darah sudah mulai naik, apalagi jika mereka belum menyiapkan buku-buku dan perlengkapan sekolah lainnya. Sementara jam sudah semakin “siang” karena jam 5.15 mereka sudah siap semuanya, siap bekalnya, siap bukunya, dan siap berangkat sekolah. Begitulah hal itu hampir 6 hari dalam seminggu.


Jujur saja, jadwal seperti itu tidak bisa setiap hari berjalan dengan mulus, ada saja yang dilakukan anak-anak, kadang si kecil tidak mood untuk sarapan, padahal sudah disuapin, kadang si kecil tidak mau berangkat ke sekolah sambil jalan, kadang kakanya yang bosan menemani adiknya yang kecil berjalan ke sekolah karena gak bisa bergegas, kadang kakaknya juga merasa capai untuk menjalani kehidupan seperti itu setiap hari, bahkan satu diantara mereka pernah bilang, “ Biarlah aku menikmati hidup sebentar,” katanya sambil rebahan di lantai.


Kondisi jadwal yang tidak selamanya bisa berjalan sesuai harapan tersebut benar-benar menguras energi pikiran kami saat menjalani pagi hari, kelelahan pikiran tersebut semakin membuat saya cepat sekali membuat kami marah pada anak-anak apalagi jika waktu sudah mendekati jam 5.30 sementara ada saja yang belum siap, entah si kecil belum memakai kaos kaki, atau botol minumnya belum terisi dan sebagainya. Dan jika sudah begitu – kadang saya membentak mereka, yang justru membuat si kecil menangis dan mogok tidak mau sekolah, dan semakin membuat saya terlambat berangkat.





Hal tersebut terjadi tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali, dan jika sudah memarahi anak-anak – maka sepanjang jalan sampai tiba di kantor yang ada hanya rasa penyesalan semata.


“Mengapa mereka harus jadi korban, gara-gara saya harus berangkat pagi?” kalimat itu terus terngiang berulang-ulang di kepala saya dan membuat saya semakin tidak semangat menjalani rutinitas pagi.


Kenapa saya sering marah saat merasa sudah terlambat? Karena jika saya berangkat lebih dari jam 5.30 maka tantangan terbesar adalah menyediakan stok kesabaran yang tiada batas saat mengendarai motor menuju kantor.


Ya, semakin siang saya berangkat, jalanan menuju kota malang, semakin padat dan tentu saja semakin membuat stress berlipat, dan sampai kantor benar-benar sudah capek secara fisik dan emosi.


Tumpukan stress setiap hari itu akhirnya berakumulasi pada 2 bulan terakhir.. maag saya semakin jadi kambuh, badan-badan sakit semua, dan yang paling parah adalah saat minggu awal bulan September. Saya beberapa kali merasakan kepala tersa berat dan bagian belakang kepala terasa panas dan berdenyut-denyut, belum lagi saya sering merasa tulang-tulang tangan dan kaki kiri terasa seperti di tusuk-tusuk jarum sakit sekali. Dan yang paling parah adalah pada hari sabtu tanggal 12 September 2015, sekitar jam 10-an pagi, saat di kantor dada kiri saya terasa nyeri sekali dan tiba-tiba napas menjadi berat dan tersengal-sengal. Saya benar-benar takut kalau saya sampai pingsan di kantor, yang ada dalam benak saya saat itu, saya segera pulang dan istirahat. Tetapi nyatanya begitu sampai di rumah saya tidak bisa tidur dengan nyaman, bagian belakang kepala masih terasa panas dan berdenyut, dada juga terasa sesak sampai-sampai saya berpikir apa saya harus masuk UGD rumah sakit lagi...


Begitulah kondisi kesehatan yang saya alami, sementara pada minggu-minggu terakhir dan awal september 2015, istri saya juga juga mengeluh badannya terasa lemas, pusing, tangan dan kakinya sering kesemutan dan sering menginggil kedinginan, akhirnya ketika periksa ke dokter diminta untuk melakukan cek gula darah, dan ternyata selama hampir 4 kali cek gula 3 di anatranya menunjukkan kenaikan gula darah yang cukup signifikan, sekitar 290 s.d 300 an... menurut dokter itu sudah warning bahwa istri saya harus banyak istirahat dan mengurangi penyebab stress-nya, kalau tidak bisa menjaga kenormalan gula darahnya, maka akan berpotensi menyebabkan gangguan pada pada organ tubuh lainnya.


Mengetahui kondisi semacam itu, istri saya meminta ijin, untuk “hidup lebih santai” – artinya dia ingin tidak tidur terlalu malam, dan bangun terlalu pagi, dan saya tentu saja menginginkan istri saya sehat dan hidup normal, meskipun konsekuensinya adalah saya harus berangkat lebih siang dan terlambat sampai kantor.


Di saat-saat seperti itulah saya berpikir,


“Apa yang saya kejar dengan semua ini?”


“Bukankah saya bekerja untuk mereka – istri dan anak saya? Tetapi kok rasanya pengorbanan mereka lebih besar daripada yang saya dapatkan?”


Saya jadi teringat ungkapan dalam bahasa Inggris:


“We do need money but unfortunatelly money can’t buy everything!”


Ya, benar, saya butuh uang untuk menjalani kehidupan, tetapi uang yang saya dapatkan dengan bekerja dengan kondisi seperti itu TIDAK AKAN BISA MEMBELI : senyuman anak saya, rasa sehat dan bahagia istri saya dan tentu saja ketenteraman bathin bagi saya..


“What kind of life I’m living now!” 


 ***** 
bersambung di bagian ke # 2 - silahkan klik ini






















Why I Left .. Part # 2

$
0
0
“...... saat-saat terindah adalah ketika kita bisa bersama anak-anak kita, jalan-jalan, ngantar sekolah, menuntun ke masjid dan lainnya....”
Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami




Sambungan dari tulisan sebelumnya... silahkan baca di sini 

*****

Setelah sekitar 4 bulan menjalani “jadwal kehidupan yang baru” dimana saya harus berangkat sepagi mungkin akhirnya dengan berat hati membuat saya memutuskan untuk berpindah ke rumah baru dengan asumsi bahwa rumah baru lebih dekat dengan sekolah anak-anak agar saya tidak “banyak kehilangan waktu” untuk mengantar mereka.


Oh ya, rumah tersebut sebenarnya sudah 2 tahun kami bangun, tetapi tidak kami tempati setiap hari, hanya saat akhir pekan saja, karena kami masih harus menemani dan membantu dua orang tua (ibu dan nenek) yang sudah “lemah” ( nenek saya terkena stroke sehingga hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur dan ibu saya terkena stroke ringan, sehingga tubuh sebelah kanannya – mulai tangan dan kaki – cukup lemah untuk digerakkan). 


Asumsi kepindahan yang menurut saya akan menghemat waktu, namun saat kami benar-benar menjalaninya tidak demikian. Karena faktanya ya hampir sama antara kami tidak pindah.

Ada faktor yang terlupakan dari asumsi yang saya buat: bahwa saya berhadapan dengan manusia yaitu anak-anak saya yang mereka punya hak untuk menjalani kehidupan mereka berjalan dengan normal sebagaimana anak-anak seusia mereka.

Manalah kami tega memaksa si kecil yang belum genap berumur 6 tahun untuk mengikuti ritme hidup kami yang setiap hari harus terburu-buru. Kalau satu dua hari mungkin tidak masalah, tetapi kalo setiap hari? Ah... berat juga, di saat teman-temannya mungkin masih enak-enakan tidur dia harus bangun, mandi dan sarapan.

Ya, sebelum jam 5 harus sarapan, tentu saja anak-anak yang kondisi perutnya masih belum lapar dipaksa makan pasti akan ogah-ogahan... selain itu dalam kondisi masih mengantuk (sekitar jam 5.15) harus bersiap-siap berangkat. Jangankan yang kecil, yang kelas 1 MTs saja akhirnya juga jam 5.30 dia sudah berangkat ke sekolah yang jaraknya Cuma 50 meter, karena dia merasa kesepian di rumah.

Selain kondisi anak-anak hal lain yang juga membuat saya kadang merasa berdosa adalah – saya akhirnya tidak dekat dengan kedua orang tua yang membesarkan saya di saat-saat mereka membutuhkan saya. Dulu sebelum saya pindah meski tidak setiap hari – karena ada pembantu yang datangnya sekitar jam 7 pagi – saya masih bisa membantu ibu untuk sekedar mengangkat ke kamar mandi untuk mandi pagi. tetapi itu dulu saat saya masih belum berangkat jam 5.15 – tidak mungkin lah orang sudah sepuh harus mengikuti jam kerja saya, jam 4 sudah bangun dan seblum jam 5 sudah mandi... ah sinting saja memaksa orang tua yang sudah tidak berdaya untuk berdingin-dingin mandi!

Hal lain yang luput dari perhatian saya"karena sibuknya dengan tempat kerja saya yang baru terlebih karena berangkat pagi buta pulang sudah teler "-- adalah: menurunnya kondisi kesehatan ibu saya... saya baru benar-benar menyadari sekitar sebulan terakhir, ketika banyak tetangga dan juga teman berkomentar,

"Kok ibumu sekarang kurus sekali dan jalannya semper (menyeret kaki)...!

barulah saya benar-benar sadar, ternyata berat badan ibu hampir beberapa bulan terakhir turun drastis..dari sekitar 60 kg, menjadi cuma sekitar 45 kg... belum lagi, beliau terkena stroke ringan, yang menyebabkan anggota tubuh sebelah kanannya seperti tidak berdaya untuk digerakkan, tangan kanannya susah untuk menganggat benda yang berat dan kaki kanannya juga susah untuk diangkat, sehingga kalau berjalan harus diseret... selain itu semakin hari saya beliau semakin tidak jelas (bahkan tidak dipahami) jika berbicara, sehingga membuat lawan bicaranya perlu sabar dan meminta mengulanginya.... belum lagi karena berat badannya turun, gigi-gigi pasangannya juga kendor dan mudah lepas... dan ketika dokter gigi dirumah sakit memeriksanya, sarannya adalah: ibu diminta meningkatkan kesehatan dan berat badannya agar gusinya tidak kempes sehingga gigi palsunya bisa terpasang dengan baik...

Ah..... mengapa baru sekarang saya tahunya.. 


Kondisi ibu yang demikian ini, membuat adik saya yang diluar kota - untuk sepakat "mengambil alih" untuk merawat ibu di Jogja sekalian menjalani terapi disana.."

Duh, sedihnya saya...sudah punya orang tua yang tinggal seorang, tidak bisa berbakti dengan baik... hiks....

Dan ternyata kondisi seperti ini lama-kelamaan menghantui saya, dan puncaknya adalah suatu ketika nenek saya jatuh terjungkal di kamar mandi dan pelipisnya robek sebesar sekita 5 cm yang harus dibawa ke UGD dan dijahit, yang saya sesalkan adalah saat kejadian saya tidak di rumah dan saking bingungnya adik dan ibu saya hanya mengompres lukanya dan baru 3 jam kemudian dibawa ke UGD – saat saya hendak menjemput anak saya di sore hari. Ah... kok saya merasakan masalah saya semakin tambah berat saja...


Belum lagi di kantor, dengan sangat berat saya harus mengatakan kok semakin jenuh dengan pekerjaan saya ingin melakukan pekerjaan yang berbeda. saya masih ingat ketika saya pindah pertama kali dulu saya ingin mendapatkan tugas baru – karena sudah sejak masuk CPNS saya mengurusi hal-hal yang terkait dengan anggaran dan aset, yang lama-lama saya merasa itu bukan dunia saya.

Ah, kondisi kejenuhan itu mirip sekali saat saya lulus SMA, sejak SMP nilai matematika saya sangat jelek, dan bahkan saat ujian nasional nilai saya kalau gak salah 3 (TIGA) dan di Ijazah SMA nilai matematika saya 5 (LIMA). Maka saat mengikuti ujian UMPTN – saya memilih jurusan yang TIDAK ADA MATEMATIKA-nya, yaitu jurusan bahasa inggris.

Tetapi ternyata dugaan saya untuk LARI dari Matematika adalah salah, ternyata saya masih harus berhadapan dengan angka-angak di pelajaran METPEN (metodologi penelitian) dan di mata kuliah statistik... sudah begitu matakuliah tersebut harus di tempuh selama 3 semester alias 1,5 tahun – byuh... waktu yang lama juga.

Ya, setiap kali mendatangi kedua mata kuliah tersebut saya selalu merasa berat dan hati saya selalu cemas bahkan setiap kali ujian atau bahkan ketika mengerjakan tugas perut saya terasa mulas, pasalnya karena sudah banyak yang tidak lulus dan bahkan sampai mengulang 4 kali, pikiran selalu merasa “stuck” ketika harus menghitung-hitung. I’m really terrible dealing with number... ya menghadiri matakuliah itu sejam ibarat menghabiskan waktu seumur hidup.. begitulah – hanya karena pertolongan Allah, saya bisa lulus mata kuliah tersebut dengan nilai DI AMBANG BATAS KELULUSAN.

Begitulah kira-kira gambaranya, entah karena permasalahan sebelumnya atau memang saya sudah jenuh dibidang itu, akhirnya saya begitu benci terhadap pekerjaan saya - kadang saya merasa gara-gara pekerjaan saya seperti ini semua masalah ini timbul... akibatnya setiap kali mengerjakan pekerjaan yang terkait dengan keduanya saya merasa sangat lelah dan pikiran saya berat sekali. 

Suatu ketika saya periksa ke dokter dan menjelaskan keluan sakit saya dan permasalahan psikologis yang saya alami dan mereka bilang untuk “berbagi” mendelegasikan tugas itu dengan yang lain. Wah.. itu saran yang bagus, tetapi masalahnya didelegasikan ke siapa.. wong saya ini juga staf - bukan bos.... hiks... entahlah

Berbagai masalah tersebut akhirnya terakumulasi dan menyebabkan saya semakin lelah dan sakit sebagaimana saya ceritakan di awal tulisan ini. 


Until i say to my wife, “ENOUGH !  IT’S ALL ENOUGH, i can’t live with all this craziness....!”

Ya, hidup saya terasa kacau semua.....! 





**** 

BREAKING THE PATTERN
 
Setelah memutuskan untuk berhenti dari itu semua, saya mencoba menghubungi teman saya, seorang praktisi master terapi NLP, egostate dan Hypnoteraphi yang menangani permasalahan-permasalahan yang terkait psikologis dan emosi. Setelah saya ceritakan semuanya teman saya bilang,

Level depresi sampean sudah 4 – dan naik dua lagi itu sudah bisa membuat seseorang kalau tidak gila biasanya akan bunuh diri jika tidak kuat imannya....” 


Akhirnya saya minta apa yang harus saya lakukan? 


Dia mengatakan “Break The Pattern”– atau bahasa awamnya “memecahkan pola-pola kegiatan/rutinitas” yang membuat saya mengalami stress berkepanjangan. 


Maka setelah mengajukan pengunduran diri saya mencoba menghancurkan pola-pola kebiasaan yang memicu “kekacauan hidup” selama ini, beberapa dianataranya: 


  • Bangun lebih santai tidak terburu-buru- meski harus bangun sebelum subuh.
  • Begitu selesai solat subuh berusaha untuk menikmati dzikir. Biasanya begitu salam langsung meminta anak-anak untuk mandi dan seterusnya.
  • Membiarkan anak-anak menikmati pagi harinya, dengan bangun tanpa disuruh-suruh dan mempersiapkan kebutuhan sekolah dan sarapan dengan santai.
  • Mengantarkan anak-anak pergi dan menjemputnya pulang sekolah
  • Melakukan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan kantor sama sekali, seperti kembali menulis, mencoba menekuni jualan online lagi sebagai persiapan  jika keputusan akhir saya harus meninggalkan status sebagai PNS (jujur saya secara psikologis saya sudah berat kembali ke kantor..)
  • Mencoba menikmati berkumpul di pengajian dan Bersantai dan membahas kegiatan-kegiatan sosial
Dan.. alhamdulillah setelah hampir 10 (sepuluh hari) saya melakukan itu setiap hari maka, saya sudah tidak stress lagi di pagi hari, tidak marah-marah terhadap anak-anak lagi dan yang lebih ajaib, sakit-sakit yang saya derita seperti nyeri sendi, kepala yang berdenyut-denyut jauuh berkurang dan saya merasa lebih menikmati hidup dan merasa sehat.

Yah... sepertinya saya lebih baik seperti saat ini.


Catatan:

Mungkin ada yang - setelah membaca ini - kok bisa hanya "masalah sepele" seperti itu saya harus mengambil keputusan yang "tidak masuk akal" - atau ada yang bilang, "Masak sih, hanya masalah seperti itu tidak bisa dibicarakan?"

Saya hanya bisa mengatakan,

 ".... kita menjalani hidup kita sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini. Konsekuensi dari itu adalah ya kita tidak bisa memaksakan apa yang kita yakini sebagai sesuatu yang "penting, mendesak bahkan benar" kepada orang lain. Sehingga ada yang saya anggap sepele, ternyata bagi orang lain bisa jadi masalah besar, begitu juga sebaliknya.... dan seperti itulah kondisi saya... yang mungkin bagi anda semua yang saya ceritakan "bukan masalah besar" - dan itu sah-sah saja..."

****
Update:


Akhirnya.. tanggal 24 September 2015 ibu dijemput adik saya yang di Sidoarjo untuk menjalani terapi dan tinggal di Jogja.. entah sampai kapan.. yang jelas... ketika ke rumah ibu yang sekarang menjadi sepi.. saya merasakan ada sesuatu yang hilang meninggalkan saya... :(





Media Sosial dan Era "Paranoid-sasi"

$
0
0


Oleh:
Heri Mulyo Cahyo
(Tim Media MIUMI Malang)




Suatu ketika, anak saya menolak tumis kangkung yang disajikan oleh ibunya, setelah saya tanya ternyata dia mendapatkan informasi yang tersebar di facebook, tentang bahaya memakan kangkung yang menyebabkan pengonsumsinya secara tidak sadar juga "memakan cacing" yang konon bisa hidup di dalam usus orang tersebut yang ujungnya menyebabkan kematian.

***********

Ya saat ini kita hidup tidak bisa lepas dari yang namanya media sosial, yang dengannya informasi yang tak terbatas dan terduga masuk di gadget yang kita genggam mulai dari bangun tidur sampai kita tidur lagi.

Ibarat pisau yang bermata dua, media sosial seperti Facebook, WhatsApps, BBM, Line dan lainnya justru menjadi sebagai alat yang efektif untuk menyebarkan sesuatu yang membuat penggunanya tidak "nyaman" dalam menjalani kehidupan.

Satu diantara penyebabnya adalah, adalah prilaku "salin-tempel-sebar" (copy paste, share) dari penggunanya tanpa memikirkan apakah yang disebarkannya adalah informasi yang benar dan bermanfaat.

Memang terkadang niatan untuk melakukan hal tersebut mulanya baik, entah untuk tujuan memberi motivasi, semangat atau bahkan memberikan semacam "alarm" atas tindak kejahatan yang dilakukan orang lain.
Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika berita-berita yang disebar tersebut dan membentuk "informasi viral" adalah informasi "Hoax" alias dusta, maka yang terjadi adalah membuat rasa cemas bagi yang membacanya.

Seperti yang terjadi beberapa saat lalu, ketika saya menerima sebuah broadcast tentang obat "Progesterex" dan "Rophynol" - yaitu semacam pil yang digunakan oleh para pelaku pemerkosaan agar korban perkosaan tidak sadar (dibius dengan Rophynol) dan mengalami sterilisasi alias tidak hamil karena memakai Progesterex yang konon dipakai untuk menstriliasasi hewan-hewan seperti kuda, jerapah dan sebagainya.

Sayangnya ketika saya coba mencari informasi tersebut di Google - pada menurut keterangan Wikipedia - berita tersebut adalah Hoax dan yang memprihatinkan lagi berita Hoax tentang hal tersebut sudah terjadi sejak tahun 1999 - yang beredar melalui email berantai (bisa jadi jaman itu era jaya-jayanya menggunakan email untuk diskusi di forum-forum dan mailing list). Untuk jelasnya tentang hal ini silahkan buka tautan berikut : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Progesterex

Tidak hanya beradarnya informasi progesterex yang bisa memicu orang untuk waspada berlebihan alias paranoid.. contoh lainnya adalah berita modus penipuan uang di ATM, kartu kredit, masalah memakan makanan tertentu dan lain-lainnya.

Yang lebih parah dari itu adalah diujung informasi Hoax yang disebar tersebut biasanya diembel-embeli dengan kata-kata semacam - "diambil dari Humas Polda Metro Jaya" - atau Menurut Dokter Ahli atau dari institusi-institusi yang dianggap menguatkan berita hoax tersebut.

** Prilaku Sehat di Medsos **

Saya yakin selain saya, anda juga sering mendapatkan bombardir informasi hoax semacam itu, tetapi saya yakin juga bahwa anda dan saya tidak ingin anak-anak kita dan keluarga kita menderita penyakit paranoid gara-gara membaca informasi yang mereka baca di medsos.

Untuk itu kali ini saya ingin mengajak anda semua untuk berperan aktif sebagai "pengguna medsos yang berprilaku sehat." Caranya adalah sebagai berikut.

1. MENAHAN : jika anda mendapatkan informasi yang berpotensi menimbulkan penyakit paranoid bagi pembacanya, entah itu masalah kesehatan, kejahatan dll, maka yang harus anda lakukan pertama adalah MENAHAN informasi tersebut dengan tidak meneruskan dan menyebarkannya ke grup atau orang lain.

2. MENGINGATKAN : jika ada orang lain yang menyebarkan informasi tersebut kepada anda atau grup yang anda ikuti silahkan,

3. MENGINGATKAN orang tersebut apakah berita tersbut valid atau hoax.

4. MENELITI : jika anda punya waktu luang untuk meneliti dan menelusuri kebenaran berita itu, maka anda bisa melakukan menggunakan Google, untuk menelusuri beberapa kata kunci yang ada dalam informasi tersebut. Kata kunci yang bisa anda pakai adalah : (1) nama ahli/atau pihak otoritas yang dicatur dalam informasi tersebut. (2) topik yang informasi tersebut (3) validitas nara sumber seperti mengecek apakah namanya ada di internet, apakah institusinya juga punya website, apakah nomor telpon atau emailnya aktif dan sebagainya.. anda bisa biasanya dengan mencari hal-hal tersebut anda bisa mendapatkan banyak informasi untuk bisa menentukan apakah informasi yang beredar tersebut valid atau hoax.

5. MENJELASKAN/KLARIFIKASI : jika anda sudah menemukan bahwa informasi yang beredar tersebut hoax alias dusta, maka anda bisa menjelaskan kepada teman pengirim atau di dalam grup yang anda ikuti bahwa berita itu palsu.. sertakan tautan alamat situs/ URL dari hasil penelitian anda.

Semoga dengan berprilaku sehat dalam medsos kita juga turut andil dalam menjadikan pembacanya orang yang sehat dan terhindar dari sikap paranoid. Wallahualam.

*****

Lawang, Jumat, 10 Oktober 2015

Testimoni: Antara Kebutuhan dan Etika.

$
0
0



Sebenarnya saya sudah lama banget pengen nulis masalah ini. Namum berkali-kali tidak jadi untuk menuliskannya, sampai ketika hari ini ada seorang teman yang memberikan tautan laman sebuah Daring yang menjual sebuah produk untuk kepentingan jualan. Setelah saya lihat sekilas tautan tersebut, langsung pandangan mata saya tertuju ke sebuah Testimoni dari seorang pengusaha muda yang cukup sukses di dunia Internet marketing. 

Tiba-tiba saja saya kok jadi "kurang sreg" dengan produk tersebut, bukan karena saya tidak tertarik (jujur say pengen beli krn menurut saya harganya terjangkau) tetapi karena kok mas yang bertestimoni itu lagi-itu lagi.. bukan apa-apa.. lah saya ini kan langganan beberapa blog atau situs..dan sering dpt email penawaran produk saat mau atau launching pertama kalinya dengan harga - yang katanya lebih murah saat itu dibanding kalau produk tsb sudah habis masa promonya.. - 

Yang membuat saya bertanya-tanya adalah, apa bener sih mas tersebut memakai tool produk2 tadi untuk menjalankan bisnisnya - yang katanya dg tool tsb bisa meningkatkan omzet beberapa puluh bahkan ratus kali lipat.. 

Kalau memang memakai, pertanyaannya apakah tool tool yang dia beri Testimoni tsb dipakai disemua bisnisnya atau setiap bisniis tool-nya berneda..

Pertanyaan selanjutnya, meningkatkan omzetnya itu dari berapa ke berapa apa hanya semata2 menggunakan tool yang ditestimoni tanpa menggabungkan dg tool yang lain? 

Dan masih banyak lagi pertanyaan selanjutnya...tetapi dari bbrp pertanyaan di atas saja - saya sudah agak ragu kalo dia memakai semua tool untuk semua produknya (yang sayangnya produknya gak pernah disebutkan).. atau seperti kata temen saya jika tool tersebut hanya dipakai seperti "test drive" saja, bukan untuk waktu yang lama (permanen).
Atau juga seperti kata temen saya yang lain, bisa jadi si mas tadi diberi versi uji cobanya dr setiap produk itu, setelah dia pakai beberapa saat dia diminta bertestimoni... namun menurut saya masih ada yang perlu ditanyakan, spt pertanyaan2 saya di atas. 

Begitu menurut saya, tetapi entahlah menurut pendapat yang lain. Selanjutnya, mungkin saja ada yang bertanya: "Jadi kalo begitu gak usah testimoni-testimonia-an, kalo punya produk?" 

Menurut saya sih, Testimoni bisa jadi dibutuhkan jika memang benar-benar diberikan oleh sang pemberi Testimoni secara tulus, seperti yang dikatakan oleh Mas Arief Maulana yang kurang lebih, "Idealnya Testimoni itu bukan karena diminta, tetapi karena yang bersangkutan merasakan manfaatnya.." - karena Testimoni yang tulus insyaAllah membuat calon konsumen menjadi tertarik untuk menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
Akan tetapi Testimoni yang diberikan secara tidak tulus dan bahkan dibuat-buat dan disengaja untuk mendongkrak penjualan, saya yakin calon konsumen juga akan bisa merasakan. 

Yang lebih parah lagi adalah jika Testimoni tersebut justru berupa "kebohongan atau kedustaan" yang mana sang pemberi Testimoni belum pernah mencoba atau benar-benar merasakan manfaatnya dari produk atau jasa tersebut, maka menurut saya ini sudah melanggar etika dalam muamalah jual beli.. 

Kondisi semacam ini - sebenarnya tak ubahnya seperti mereka yang sedang ikutan lomba menulis atau kontes di Facebook, kemudian membobardir friendlistnya - baik dia kenal atau tidak dg orang yang dia bom pesan-pesan - dengan permintaan "Like" atas tulisan yang dia buat. 

Akhirnya seperti kata Guru saya Pak Agus Setiawan - bahwa juri yang paling adil adalah Waktu.. yaitu dengan melihat bagaimana perkembangan bisnis dari penjual jasa tersebut sekitar 4 tahun sebelum dan sesudah dia mengeluarkan produk yang penuh Testimoni tersebut.. 

Bagaimana menurut anda?

Biaya Harga Kursus, Pelatihan Privat Internet Marketing Murah di Malang

$
0
0
 






Biaya Diskon Tingkat Pemula



PesertaBiayaTambahanTotalKet
11,500,000
1,500,000
21,500,000250,0001,750,000Saudara
22,000,000
2,000,000Orang lain
33,000,000
3,000,000
43,400,000
3,400,000
5-64,000,000
4,000,000


Biaya Diskon Tingkat Lanjut


PesertaBiayaTambahanTotalKet
12,500,000
2,500,000
22,500,000250,0002,750,000Saudara
24,000,000
4,000,000Orang lain
35,400,000
5,400,000
47,000,000
7,000,000
5-67,500,000
7,500,000

Anda ingin mengikuti Kursus, Pelatihan Privat Internet Marketing Murah  di Malang?
Hubungi nomor berikut:


  • Phone : 081 335 088 305 | 0822 2822 5331 [T-Sel]
  • Phone : 081 555 88 2600 | 0857 9119 9799 [Indosat]
  • Whatsapp : 081 555 88 2600
  • BBM : 54C4225E | 2B0F2928

Tips Ikhtiar Cepat Hamil Alami

$
0
0
 
aneverydayblessing.com


Tidak hanya sekali saya mendapati cerita dari teman sendiri atau temannya teman atau orang lain.

Tentang apa? 

Tidak lain adalah tentang sepasang suami istri yang sudah lama menikah tetapi Allah SWT belum berkenan memberikan amanah berupa anak. Ada yang sudah 3 tahun menikah tetapi belum dibelum juga ada tanda-tanda kehamilan. Bahkan ada juga yang sudah belasan tahun menikah tetapi masih diuji kesabarannya untuk menantikan sang buah hati.

Ada banyak factor mengapa mereka ini tidak segera diberi amanah “momongan”, ada yang karena penyakit, ada yang karena keturunan sampai yang tidak “punya masalah sama sekali” dengan kesehatan alat reproduksinya.

Berbagai upaya dilakukan oleh pasangan yang belum dikarunia anak ini, mulai cara-cara medis yang “standar” sampai yang tercanggih, mulai dari “cara-cara normal” sampai dengan cara “yang tidak normal”.

Nah dari sekian banyak informasi tentang bagaimana tips ikhtiar untuk cepat hamil yang pernah saya peroleh dan baca, berikut saya berikan tips dari seorang teman yang 

Alhamdulillah terbukti berhasil.

Saya katakana berhasil, karena yang mencoba metode ini adalah teman-teman dekat dan juga saudara-saudaranya teman saya tersebut.

Bagaimana caranya?

Simak tips cara ikhtiar cepat hamil berikut ini.

Masa Persiapan cara ikhtiar cepat hamil

  • Carilah informasi siklus haid istri anda dan masa suburnya. Caranya adalah satu bulan dibagi 4 bagian. Periode # 1 – saat istri anda haid, umumnya sekitar 1 minggu. Periode # 2 saat setelah masa haid habis memasuki masa-masa subur biasanya sekitar 7 hari. Periode # 3 yaitu sekitar 7 hari setelah masa subur berlalu. Periode # 4 – masa evaluasi ikhitar untuk mendapatkan “sinyal” apakah istri anda hamil atau tidak. 
  •  Jika anda sudah tahu waktunya, “Kosongkan waktu anda berdua” khusus untuk focus menjalani program ikhitiar ini (bisa cuti dari pekerjaaan atau sekalian bulan madu lagi) yaitu pada saat periode ke #2 . Misalnya; Periode # 1 ; tanggal 1 s.d 7, maka anda silahkan cuti pada periode ke #2 – yaitu tanggal 8 – 15 (digenapkan 10 hari lebih baik).
  • Siapkan suplemen dan nutrisi yang cukup untuk menyuplai stamina selama anda menjalani program ikhiar cepat hamil ini.
  • Persiapkan kondisi psikologis dan spiritual anda sebaik mungkin, yaitu dengan menghindari stress dan banyak berdoa.

Masa Program Ikhtiar Cepat Hamil


  • Adalah sekitar hari ke 7 (tujuh) setelah masa haid berakhir. Pastikan persiapan fisik, mental, psikologis dan spiritual anda benar-benar kondisi yang terbaik agar hasil ikhtiar anda bisa maksimal.
  • Jika memungkinkan anda mencari tempat yang benar-benar membuat anda berdua nyaman melakukan program ini, misalnya dengan berlibur dan berbulan madu lagi.
  • Jika sudah semua, maka berkumpulah (make love) dengan istri anda sesering dan se-intens mungkin selama program ini, paling tidak selama 7 sampai 10 hari.
  • Jangan lupa selama anda melakukan program ini anda wajib menjaga stamina tubuh anda dengan baik dan tercukupi sehingga anda bisa melakukan program ini dengan keadaan sehat dan bergairah serta menyenangkan.
  • Tetaplah berdoa dan berbahagia dalam melakukan program ini sampai waktu habis (7-10 hari) 

Masa Istirahat dan Evaluasi ikhtiar cepat hamil


  • Setelah anda menghabiskan waktu selama 7 s.d 10 hari – adalah waktu istrirahat bagi anda, terutama pada periode ke # 3 anda perlu istirahat untuk memulihkan stamina anda.
  • Setelah memasuki periode ke # 4 maka silahkan istri anda untuk melakukan tes kehamilan •
  • Semoga dengan usaha dan doa anda Allah SWT bisa mengabulkan ikhtiar anda untuk mendapatkan buah hati. •
  • Selain itu apapun hasilnya tetaplah bersyukur dan berbagi.
Itulah sedikit tips ikhtiar cepat hamil bagi anda yang membutuhkan.

Dari teh Trubruk menjadi Teh Cebur - Cerita Teh Bandul dan Teh Naga

$
0
0


Ketika saya kecil dulu, salah satu produk minuman teh yang "cukup favorit" di keluarga saya adalah cap "Bandulan", kemasan tehnya berbentuk kubus dan terbungkus kertas dengan gambar seorang gadis yang sedang bermain ayunan. Berbeda dengan teh sekarang yang terbungkus kain yang ada gantungannya dan untuk menyeduhnya tinggal menyiapkan air panas dalam sebuah gelas atau teko dan memasukkan satu atau dua kantung teh tadi ke dalam gelas / teko. 

Berbeda dengan teh tubruk, untuk membuatnya kita harus membuat "babonan atau indukan" dulu, caranya adalah mengambil satu atau dua sendok makan atau lebih teh bandulan tadi diseduh dengan air panas yang mendidih. Biarkan selama beberapa saat agar air dan tehnya benar-benar bercampur, biasanya semakin lama semakin nikmat, bahkan beberapa orang sengaja membuat babonan teh yang banyak untuk dibuat selama dua atau tiga hari. sehingga sewaktu-waktu ingin membauat teh, tinggal menggambil beberapa sendok air teh dari indukan tadi dan kemudian dicampur dengan air panas. 

Yang menarik dari teh cap bandulan ini adalah, biasanya daun tehnya kering yang ada dalam kemasan dari pabrik sudah dicampuri beberapa bunga melati yang sudah kering juga, sehingga aromanya menjadi sedap. Selain itu yang membuat unik teh bandulan ini adalah warna teh bandulan ini tidak terlalu pekat, bahkan cenderung beninng, tetapi tidak mengurangi kenikmatannya sama sekali. 

Selain teh bandulan, ada lagi teh yang juga jadi favorit orang tua saya, yaitu teh cap naga. teh cap naga ini berbeda dengan teh cap bandulan, baik dari segi kemasan, bentuk bubuk teh dan aromanya juga beda. Kalau teh naga dikemas dalam plastik dan bentuk tehnya serbuk, dan aromanya harum dan tajam. Cara menyeduhnya juga sama dengan teh bandulan. 

Namun beberapa tahun terakhir untuk menikmati teh sudah tidak jamannya lagi membuat babonan seperti teh bandulan dan teh naga. Yang ngetrend adalah model teh celup, sehingga sangat dan hampir tidak pernah saya jumpai teh bandul dan teh naga di rumah. yang ada merek lain, seperti sariwangi, sosro dan yang lainnya. 

tetapi beberapa waktu yang lalu saya mendapati di kantor teh yang disuguhkan adalah teh bandulan, tetapi modelnya sudah bukan teh tubruk lagi, tetapi sudah berbentuk teh cebur.. dan.. hari ini Senin, 25 Januari 2016 - saya mendapati sekotak teh naga celup di dapur kantor..
Wah, sekarang teh-teh legendaris sekarang sudah memproduksi teh dengan kemasan moderen sehingga generasi sekarang juga bisa menikmati sedapnya teh bandulan dan teh naga. 

Sebuah terobosan yang bagus, untuk mempertahankan pelanggan tua dan meraih pelanggan muda.

4 Tipologi Pedagang di Tokopedia

$
0
0


Barusan Lihat "talkshow" William tanuwijaya.. anak muda pendiri Tokopedia.com di Youtube. Ada fakta menarik dari "tipologi" pedagang di tokopedia - sekdar info, setiap bulan ada sekitar 7juta transaksi di tokopedia..

Menurut wiliam ada 4 tipe pedagang di tokopedia
  1. Ibu2 yang jualan diwaktu senggangnya - biasanya tipe ibu2 yang anak2nya sudah bisa melakukan kegiatannya sendiri.. ada cerita seorang ibu2 yang berkat jualan di tokopedia.. sekarang justru bisa mempekerjakan 40 orang disekitarnya..
  2. Pekerja kantoran/pekerja tetap : yang mencari penghasilan tambahan disela2 waktu kerjanya.. ada success Story seorang cleaning service yang sekarang sudah fokus jualan dan punya 3 karyawan
  3. Mahasiswa/pelajar : ada banyak mahasiswa yang jualan di sela2 waktu belajar mereka.. mereka biasanya jualan sesuatu yang terkait dg hobinya.. ada success story..anak SMP yang jualan berkat hobinya
  4. Para pedagang di pasar atau yang sudah punya toko tetapi ingin meluaskan pasarnya via online...
Nah selengkapnya tonton di youtube..

Ditulis pas nunggu antrian service ganti oli di bengkel
Lawang, 6 februari 2016‎ 

Sekolah Khusus Siswa Bodoh dan Miskin

$
0
0
Sore itu sebelum pulang, Pak Tukang yang sedang bekerja di rumah sempat bincang-bincang seputar pendidikan (sekolah) anak-anak:

"Anak kulo sing nomer kalih, rapot-e sae-sae. Kalian gurune dipun daftaraken teng sekolah XYZ (sekolah favorit) Malang.. sampun ditrami, tapi mboten sios, wong mlebetipun, kulo disuwon arto sekawan ewu. Lanjeng kulo sekolahaken mriki mawon, sing celak griyo.. lah larene mangke pengen kuliah, sak ini taksih kelas kalih.. tapi mboten semerap..dos pundi mangke nek badhe kuliah.."
 

"(Anak saya yang nomor dua nilai rapotnya bagus-bagus. Sama gurunya kemudian didaftarkan di SMA XYZ di Malang, diterima, tetapi karena uang masukknya saya diminta empat ribu [4 juta-red], akhirnya nggak jadi, dan saya sekolahkan yang dekat rumah saja.. Nah, anaknya nanti pingin kuliah, sekarang masih kelas dua, tapi saya gak tahu gimana [biayanya] kalau harus kuliah...)
 

******
 

Tahun ajaran baru mulai sekitar bulan juli 2016 yang akan datang, tetapi sejak awal tahun 2016 sudah banyak sekolah-sekolah yang dianggap favorit sudah melakukan penerimaan siswa baru. Bahkan beberapa sekolah sudah menutup penerimaan siswa begitu menginjak bulan ke 3 di tahun 2016.
 

Fenomena ini..sudah terjadi beberapa -tahun terakhir , akibatnya "meresahkan" sebagian masyarakat, karena ujian akhir nasional saja belum dilaksanakan, tetapi secara "de jure" beberapa siswa yang umumnya punya prestasi akademik dan non akademik..sudah menjadi siswa di jenjang sekolah yang lebih tinggi.
 

 Menindaklanjuti fenomena seperti ini maka beberapa pemda/kot mengantisipasinya dengan membuat aturan agar sekolah-sekolah negeri melakukan penerimaan siswa baru secara serempak dan bahkan secara online. Namun beberapa sekolah favorit masih "mengabaikan" hal ini, dengan memodifikasi "jalur penerimaan siswa baru" dengan dua jalur, jalur prestasi (akademik + non akademik) dan jalur reguler.
 

Jalur yang pertama dilakukan mendahului jadwal yang ditetapkan pemda/kot dan yang reguler sama seperti umumnya.
 

Tetap saja, meski pemerintah membuat regulasi masih saja (banyak) warga masyarakat yang menghadapi masalah saat (akan) mendaftarkan dan ketika anaknya diterima, apalagi masalahnya kalau bukan seperti cuplikan dialog saya dengan pak tukang di atas.
 

Secara umum ada dua kondisi saat orang tua yang merasa frustasi bahkan sial saat hendak menyekolahkan anaknya di sekolah yang favaorit atau bagus mutu pendidikannya.
 

Pertama, karena anaknya "bodoh" - bodoh dalam arti sebenarnya dan bodoh karena "apes" saat nilai-nilai akademik yang dijadikan stereo-type dan bahkan diskriminatif untuk menilai  seorang anak "pandai".
 

Mungkin anda sudah sering membaca persyaratan untuk masuk sebuah sekolah favorit hanya untuk "anak-anak pandai" yang dibuktikan dengan nilai Matematika, IPA, Bahasa Inggris.. selama 3 tahun berturut-turut minimal 8.0 (delapan koma nol).
 

Saya sering prihatin dengan syarat seperti ini, karena bagi saya ini sangat "rasial" - bagaimana mungkin anak-anak yang "bodoh" dibidang IPA, MAT, BIG - sementara dia pandai di lain bidang itu gak bisa masuk sekolah favorit.
 

(Kalau dipikir-pikir saya termasuk banyak mendapatkan keajaiban, mengingat saat SMP, SMA sampai Kuliah- sangat "dudul"alias bodoh dibidang matematika dan IPA, gimana gak bodoh wong pas lulus SMA dulu nilai MAT di ijazah saya tertulis 5- dan ketika kuliah masih bisa lolos masuk univ negeri -  sementara saya sekolah di SMA yang cukup favorit di kabupaten saya... heheh - mungkin jaman 25 tahun lalu beda ya dengan sekarang).

Gara-gara ada satu nilai MAT yang cuma 7,8 (tujuh koma delapan) anak saya dan beberapa temannya yang selama 3 tahun berturut-turut sellau masuk kategori 5 - 10 besar di sekolahnya akhirnya harus minggir dari jalur masuk anak-anak pandai - heheh.. padahal rapotnya rata-rata selalu di atas 8,0 (delapan koma nol).
 

Keruan saja banyak calon walimurid yang ngomel panjang pendek...karena mengalami kejadian persis seperti anak saya..
 

Sementara di luar sana memang masih banyak anak-anak yang nilianya di ketiga bidang itu selalu konstan di atas 8.0 - tetapi semua orang juga mafhum..bahwa untuk menjaga "wibawa sekolah" banyak sekolah yang dengan terpaksa harus "mengupgrade" nilai murid-muridnya menjadi minimal 8.0 - entah memang benar-benar bisa atau sekedar bisa mengerjakan mata pelajaran tersebut.
 

keprihatinan saya lainnya tentang persyaratan nilai di 3 pelajaran tersebut yang identik denga bidang Sains - adalah seolah-olah sekolah-sekolah favorit tersebut menafikan anak-anak yang pandai dibidang ilmu-ilmu sosial.
 

Kalau memang begitu, bukankah itu juga "menyepelekan" dan "melecehkan" pelajaran ilmu sosial yang wajib di pelajari anak-anak selama ini?
 

Entahlah, kalau memang yang jadi ukuran pandai seorang siswa itu hanya yang berprestasi di bidang sains.
 

Kondisi kedua, yaitu Miskin - ya..seperti cerita yang saya kutip di atas..adalah contoh nyata - dan saya yakin masih banyak lainnya - bahwa sekarang ini untuk masuk sekolah favorit tidak cukup anak tersebut pandai di bidang sains..tetapi juga mensyaratkan bahwa orang tua anak tersebut mampu membayar biaya pendidikan di sekolah favorit tersebut.
 

Sudah lazim diketahui masyarakat, sekolah-sekolah favorit, meskipun milik pemerintah saat ini banyak yang tidak ramah denga status kemiskinan. Sehingga saat ini, orang tua yang punya anak pandai sekalipun, akan tetap risau apakah anaknya bisa mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah yang mutu pendidikannya bagus.
 

Saya paham betul, memang saat ini kemajuan sebuah sekolah banyak dipengaruhi oleh lengkap dan mewahnya fasilitas belajar..sementara fakta lainnya yang tidak bisa dipungkiri bahwa alokasi dana pendidikan yang diberikan pemerintah kepada sekolah sangat-sangat tidak memadai.. 
Kalau ada orang yang mengatakan bahwa saat ini pemerintah sudah memenuhi kewajibannya mengalokasikan 20 persen (atau kurang sedikit) dari APBN untuk pendidikan.. maka saran saya baca hasil penelitian Prof Dedi Supriadi bbrp tahun lalu tentang biaya pendidikan di indonesia. 
Sekedar informasi saja, memang benar..sekarang dana yang dikucurkan pemerintah ke pendidikan khususnya sekolah - bertambah banyak (dibanding tahun sebelumnya) tetapi tahukah anda, bahwa hampir 60 - 70 persen dana tersbut untuk membayar gaji (dan sertifikasi) guru dan pegawainya. Sementara 40-30 persennya untuk operasional sekolah 
Jadi misalnya ada sekolah pertahunnya dapat anggaran 1 milyar ( 1000 juta), maka sekitar 600 - 700 juta untuk belanja gaji.
 

Nah, anda bisa membayangkan bagaimana mungkin sekolah-sekolah favorit yang fasilitasnya mewah bisa mendapatkan itu semua? Tidak lain adalah menarik dana lagi dari masyarakat.
 

Begitulah kondisi seperti ini berlangsung dari tahun ke tahun, tanpa ada perubahan yang berarti..
 

Karena ini pula saya sempat berandai-andai kapan ya, negara kita ini akan punya sekolah yang mutu pendidikannnya cukup bagus tetapi khusus bagai anak-anak yang "bodoh" dan "miskin"
 

Mungkinkah?
 

Wallahu'alam.

Lawang, 20 Maret 2016

2 Weeks Without A Gadget..!

$
0
0
It's been nearly two weeks i can't do anything with my Blacberry Q5 since it has dropped into water when i took wudhu..

I've brought it to the local gadget service as soon as it couldn't be operated.

And exactly one Day after that accident, my grandma has passed away. So i've so limited time to deal with my gadget.

after nearly a week it stayed on the Service Shop i took it. At first everything seemed well, but after i tried some apps, i found that they were very slow..i knew that too many junk files from instant messenging apps such Whatsapp and BlackBerry Messenger loaded on the ROM.

Then i decided to reset into factory setting to make my BlackBerry ran smoothly, however it took nearly two days yet it never reached 100 percent..

Finnaly i tried to forcely shut down it, and a few second after that i found this message when i tried to turn it on :  "www.bberror.com/bb10-0015 "

I tried to find whats the meaning of that sign. "It's needed to reinstal the OS system" said some websites. 

Those mean that i should be have more patience to use my BlackBerry Q5. Since that i try to find the things (apps and utilities) that Will be  used to instal the system. And i know it was not so easy as they were said on the tutorials spread on internet.

Yeah, by waiting to solve the problem.. of course i couldn't do my IM apps, especially WA and BBM.

In some cases really. I really need those two apps since i run small business on internet and almost my client (to be) contact me by using those apps.

However, sometimes those two apps have also made me annoyed since many people drag me into so many chat group which in many cases make people unproductive. And the worse thing Is there are too many unwanted unformation in form of long text as well as media (voice and video) drop by into my gadget without permission and i couldn't get rid of them..
As the consequents of this bombing unwanted information, i use to spare my time regurally to move or even thow them to the trash bin. Of course it really time consuming and really made me mad.

By these reasons Then i could understand that why some people don't want to use the smartphone.. and i remember the bride couple in my office some weeks ago, (the Man is england and the girl is javanesse) - when i asked whether they have WA or BBM - one of them said that they only used their cellphone for basic functions such as calling and send text message.

Yes, you may won't believe that your life Will much more easier and quiter when you leave those IM apps..

I encourage you to try it. Yes, try to live without those apps.

I know, it would be Hard for the first timen especially for you Who get addicted to them.. but..after some days as the time passes by.. you Will find your life Will be different..

Wanna try it?

*) written At puskesmas Lawang, waiting for the officer calls the attendace list..  

Lawang, April 4, 2016

Penyakit Kompasianer Saat Menulis Ahok vs BPK

$
0
0
Sekali berkunung ke kompasiana akhir-akhir ini sungguh membuat males - (padahal pengennya bisa nulis yang sip yang kelak bisa dijadikan trafic referer ke blog ini wkwkw),tak lain dan tak bukan karena suasananya persis ketika pilpres terakhir dimana masing-masing penudulung calon pilpres sama-sama saling perang artikel dengan sengit untuk menjatuhkan lawannya.. 

Sumpeknya, hal itu terulang lagi. Kali ini temanya antara pro-Ahok vs anti-Ahok..  dan amunisi yang dijadikan tulisan untuk saling serang adalah kasus pembelian tanah RS Sumber Waras (SW) oleh Pemda DKI - yang lucunya lagi sekarang ini masing-masing pihak menjadikan hasil audit BPK sebagai amunisi utama untuk saling menyerang. 

sayangnya - seperti biasanya- dari sekian banyak artikel baik yang pro Ahok dan kontra Ahok.. nyaris semuanya mendasarkan tulisannya berdasarkan opini yang bersumber dari berita-berita media yang - kita tahu sendiri banyak sekali wartawan-wartawan (gak peduli wartawan abal-abal maupun wartawan media resmi - online dan offline) yang MALAS membaca peraturan-peraturan (atau perundang-undangan) yang terkiat dengan kasus (berita) yang dibahas (ditulis).

Tentu saja jadinya ya lucu dan simpang siur, wong nulisnya gak ada landasan hukum (peraturan) yang dijadikan pijakan menilai apakah kejadian tersebut sesuai memang WAJAR atau MENURUT PERATURAN YANG BERLAKU.

Nah, kali ini saya gak mau mengomentari kasus Ahok vs BPK , tetapi saya hanya ingin berpesan bagi yang mau nulis kasus Ahok vs BPK, tolong baca dulu peraturan-peraturan yang terkait sehingga nggak asal njeplak menuliskan opininya.. karena jika yang dijadikan dasar pijakan itu adalah opini semata yang berdasarkan berita media, maka jelas kita jadi tidak fair dalam menilai sebuah kasus, karena dasar penilian untuk menentukan benar (wajar) atau tidaknya kasus tersebut tidak jelas. oleh karena itu saya hanya ingin memberikan dua contoh saja peraturan yang harus dibaca sebelum menulis kasus yang sedang ramai dibicarakan..

Pertama, peraturan tentang tata cara dan batas akhir pembayaran (pencairan) dana pemerintah kepada pihak lain (non pemerintah)- silahkan cari di google - ada banyak penjelasan tentang peraturan menteri keuangan tentang hal tersebut
klik untuk memperbesar
 Kedua, peraturan pemerintah tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum - silahkan dicari di google juga banyak.. dan bacalah dengan seksama..bagaimana peraturannya dan bandingkan apakah pada kasus yang mau anda tulis sudah berdasarkan peraturan tersebut. 
 
klik untuk mempebesar
  Nah, jika untuk menulusuri dan membaca dua peraturan itu saja gak mau - ya sudah gak perlu menulis soal itu daripada cuma nyebarin gosip kesana kemari gak jelas juntrungannya

 



Viewing all 153 articles
Browse latest View live